Mengutip kata-kata dari Ilana Tan, "For those who always believe in me, thank you"
Ya, gw ingin mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang selalu mempercayai gw, walaupun gw sepertinya telah mengecewakan mereka.
Belakangan ini banyak masalah yang terjadi, gw sendiri ga tahu kenapa masalah-masalah ini selalu datang bersamaan di saat gw merasakan kesenangan, di saat gw memutuskan untuk mengubah hidup gw menjadi lebih "baik"..
Berbicara mengenai teman, gw adalah orang yang sangat menghargai teman, gw selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang sudah mau menjadi teman gw, tapi entah kenapa, gw merasa, arti kata "teman" itu terkadang merupakan suatu hal yang sulit untuk dapat dipahami, mereka mungkin saja datang kepada anda di saat mereka sangat membutuhkan bantuan anda, tetapi ketika suatu saat anda melakukan suatu kesalahan yang sesungguhnya bukan merupakan masalah besar, mereka mulai tidak senang, mereka mulai memarahi anda, mereka mulai membenci anda, mereka tidak lagi percaya pada anda, hanya karena suatu kesalahan yang tidak dimaksudkan terjadi, apapun alasan yang anda berikan kepada mereka bagi mereka terdengar hanyalah seolah seperti pembelaan diri. Inikah arti "teman" yang dijalani selama ini? Selama ini gw selalu percaya, bahwa, teman itu adalah mereka yang bisa menerima "keterlambatan" anda, menunggu anda walaupun harus "berbicara dengan tembok sendirian". Hingga saat ini, gw tiba-tiba mempercayai satu hal, sesungguhnya, teman-teman yang tidak sering gw jumpai terkadang justru merupakan teman yang paling bisa mengerti keadaan gw. Banyak juga teman-teman yang telah memberikan banyak pengaruh kepada gw, so I want to say "Thanks" for always being my friends, mungkin untuk salah satu / bisa saja beberapa teman di atas, gw hanya bisa mengucapkan satu kata yang paling umum dan paling sering diucapkan, "Sorry, Pardon me", gw minta maaf apabila selama berteman dengan gw, beberapa di antara kalian selalu harus bersabar menunggu gw, gw menghargai kesabaran kalian, maafkan gw yang selalu terlambat, mungkin terkadang gw sangat egois, tidak memikirkan perasaan kalian, tapi gw juga manusia biasa, ga mungkin ga ada kesalahan, mungkin keterlambatan gw dalam beberapa hal menjadi hal yang paling menyebalkan bagi kalian, sampai rasa "benci" itu muncul. Well, gw hanya bisa berusaha menemukan sisi positif dalam beberapa masalah yang terjadi belakangan ini, "berteman" itu tidak mudah, "mempertahankan teman" itu sulit, "dibenci" itu wajar. :)
Berbicara mengenai pekerjaan, gw adalah orang yang bertanggung jawab (setidaknya menurut gw demikian), tapi entah kenapa terkadang pekerjaan / tanggung jawab yang anda jalankan sering salah dimengerti oleh orang lain, ketika anda berusaha menjadi penengah yang baik, anda justru dianggap sebagai "provokator", kebaikan yang anda ingin berikan justru diartikan sebagai suatu "kejahatan". Selalu saja ada orang lain yang ingin melihat "keterpurukan" anda. Mereka bekerja secara diam-diam di belakang anda, mencuri start, memanfaatkan kesempatan yang ada, mengambil ide-ide anda, dan membuat semua orang berpikir bahwa mereka lebih baik dari anda, tetapi di depan anda, mereka akan bersikap baik, "sangat-sangat baik". Yang bisa gw lakukan saat ini hanyalah menerima keadaan, berusaha menjadi lebih baik lagi.
Berbicara mengenai keluarga, gw selalu berusaha menjadi anak yang berbakti, tetapi terkadang gw berpikir mengenai istilah "Hak dan Kewajiban", gw punya "kewajiban" untuk berbakti, gw melakukannya dengan senang hati, tetapi ketika gw ingin memperoleh "Hak" gw, selalu ada yang menghalangi, terkadang, gw ingin seperti anak-anak lain yang bisa menikmati hidup sebagai anak yang tidak terbebani oleh permasalahan keluarga yang bukan menjadi tanggung jawab seorang anak, terkadang gw merasa capek menjadi anak yang "terlalu cepat dewasa", terkadang juga gw ingin kehidupan yang "santai", "jauh dari permasalahan", tidak perlu memikirkan faktor-faktor "material".
Tapi, kembali lagi kepada masalah kepercayaan, terimakasih kepada kalian yang selalu percaya kepada gw, mengandalkan gw, memperhatikan dan memahami gw, terimakasih. Terimakasih juga untuk seseorang yang selalu percaya kepada gw tanpa syarat, satu-satunya orang yang walaupun sudah mengetahui sisi buruk gw tapi selalu mendukung apa pun keputusan gw. Dan juga kepada satu-satu nya yang berkehendak dalam kehidupan ini, walaupun banyak cobaan yang Ia berikan, tapi keyakinan bahwa Ia tidak akan memberikan cobaan yang melebihi batas kemampuan hamba Nya selalu gw ingat.