Monday, February 27, 2017

[#GegabahTrip] Chapter 6 : Before the Last Chapter.

Sabtu, 21 Mei 2016

Walaupun sudah memasuki hari-hari terakhir sebelum harus kembali ke rutinitas mencari sebongkah berlian dan juga kantong yang semakin menipis, semangat kami untuk menjelajahi Seoul tetap membara #eaa. Perjalanan pagi ini kami awali dengan kunjungan ke Gyeongbokgung Palace, istana utama dan terluas di antara lima istana yang ada selama era Dinasti Joseon. Istana ini berada di pusat kota Seoul dan bisa dicapai dengan subway.



Begitu keluar dari stasiun, tempat yang akan terlihat pertama kali adalah National Palace Museum of Korea, namun berhubung waktu pertunjukan pergantian penjaga yang akan kami tonton di Gyeongbokgung Palace ini sudah mepet, maka kami memutuskan untuk tidak masuk ke museum ini dan bergegas menuju loket tiket masuk untuk beli tiket dulu, biar hemat waktu, walaupun sebenarnya pertunjukannya itu bukan di dalam melainkan di luar pintu masuk palace. Fyi, harga tiket masuknya 3000 Won per orang dewasa. 


Pas setelah kami beli tiket, bunyi gendang mulai terdengar dan para pengunjung juga udah memenuhi pinggir pembatas yang ada. Pertunjukan dimulai. Walaupun ga ngerti banget sama alur pertunjukannya dan cuaca lagi panas banget, tapi kami tetap menyaksikan sampai selesai kok dan ga lupa untuk foto-foto.


Gyeongbokgung Palace ini gede banget ! Saking gedenya dan semua bangunannya juga hampir serupa, kami sempat terpencar dan nyasar pas lagi keliling di dalam.   


Selain nonton Guards Changing Procession, apa lagi nih yang bisa dilakukan di tempat ini ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
1. Study tour. Hey kids, let's discover the rich history and culture of Gyeongbokgung ! 


2. Don't miss the chance to try Hanbok, the traditional costume of Korea !


3. Take lots of pics. Banyak spot bagus yang lumayan sepi. 


4. Jangan lewatin juga kesempatan untuk foto-foto sama guard yang ekspresinya cuma akan berubah jadi marah kalo ada yang sengaja ataupun ga sengaja menyentuh apapun yang ada di badannya.


 5. Walk through the most beautiful main gate, Gwanghwamun !


Okeh, sekian laporan dan pengamatan kami selama di Gyeongbokgung, mungkin karena udah kelamaan jadi auditor kali ya, jiwa sejarah kami udah memudar, jadi ga banyak yang bisa kami explore di tempat ini. Saatnya berpindah ke tujuan berikutnya.

Rencana awalnya, setelah dari Gyeongbokgung, kami akan menuju ke Ihwa Mural Village. Tapi setelah kami pertimbangkan kembali, akhirnya diputuskan untuk menggeser satu schedule esok hari ke hari ini, Bukchon Hanok Village. Fyi, cuaca hari ini panasnya ga nanggung-nanggung. Beda banget sama hari-hari sebelumnya. Bak perpindahan dari kutub utara ke gurun pasir ! Saking panasnya, kamipun dak fokus, kelewatan deh satu halte bus buat turun, tapi berhubung udah ga sanggup jalan lagi, langsung deh #gegabah naik taksi dan sesampainya di Bukchon, kami juga langsung ngacir nyari tempat ngadem sekalian makan siang. 


Kalo ga salah, resto ini namanya Kokoro Bento. Posisinya dekat dengan loket visitor information yang ada di ujung jalan masuk Bukchon. Kuantitas dan kualitas sih semua menunya menurut gue. Alhasil, rasa kenyang dan pewe karena adem membuat kami agak enggan untuk beranjak dari tempat ini. Namun, jiwa ga mau rugi udah beli tiket mahal  ke Korea akhirnya mengalahkan rasa malas kami. Yuk, lanjut jalan lagi. Oh iya, tadi ada cerita yang ke-skip. Pas jalan menuju Kokoro, kami sempat berhenti di salah satu toko souvenir, beli postcard buat dikirim ke Galuh ! Masih ingat kan kalian sama doi ? Itu loh, Miss Drama kita di trip tahun sebelumnya. Buat yang belom baca, buruan meluncur ke sini ! 


Dear Galuh, semoga di next trip, kita udah bisa hemat pengeluaran buat beli dan kirim postcard ya, alias kamu kudu ikut ! :p


Selain Gyeongbokgung, Bukchon Hanok Village juga merupakan salah satu warisan Korea Selatan yang sudah ada sejak dinasti Joseon. Atmosfer tradisional di tengah perkotaan modern memang selalu menjadi daya tarik tersendiri. Gak heran kalau tempat ini ramai akan pengunjung. Jadi, peluang untuk bisa mendapatkan foto ala-ala di tengah jalanan utama dengan background rumah-rumah dan tanpa photobomb udah bisa dibilang mendekati nol persen ! 

Gak percaya ?

Liat deh lautan manusia di bawah ini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
dan hasil foto kami yang penuh dengan photobombers !


Ohya, jalanlah sesanggup kaki kalian berjalan. Itulah hints dari gue buat kalian yang akan mengunjungi desa tradisional ini. Karena selain tempatnya yang luas, jalanannya juga banyak yang menanjak. Kalau ga sanggup jalan jauh, mending cari tempat yang lumayan teduh dan sepi buat.......foto ala-ala !

Kayak gini nih
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Fyi, karena rumah-rumah yang ada di dalam Bukchon ini masih dihuni oleh penduduknya, jadi usahakan untuk tidak membuat keributan atau kegaduhan ya selama berada di sini. Oh by the way, di Bukchon juga ada tempat buat sewa Hanbok loh, yang akhirnya berhasil menarik minat si Letsa untuk merogoh koceknya buat menikmati feel jadi princess in Hanbok. But im not going to share you the photo. Too shining ! Bisa-bisa kalian terlalu terpana sama fotonya Letsa dan ga sudi buat scroll dan baca tulisan lanjutan gue yang di bawah. HAHAHAHA. 

Setelah puas foto ala-ala dan cuaca juga udah mulai adem, kami pun menyudahi perjalanan di Bukchon dan bergegas menuju Ihwa Mural Village. Another beautiful traditional village in the middle of this busy city !


Salah satu spot terkenal di tempat ini adalah patung miniatur seorang pria dan seekor anjing yang berdiri (atau berjalan?) dengan latar kota Seoul. 


Tapi, target utama kami di sini bukanlah ini, melainkan anak tangga dengan lukisan ikan koi gede, yang menurut hasil penelusuran kami, sangatlah instagramable ! Tapi sayangnya kenyataan selalu lebih kejam. Anak tangganya lagi direnov donk pas kami datang ! Sedih banget :( Tapi hal ini ga mengurangi semangat kami kok untuk mencari spot lain yang ternyata juga keren-keren buat difoto :D


Then, langit yang tetiba berubah menjadi mendung dan mulai hujan sempat membuat kami panik dan akhirnya memutuskan untuk segera capcus menuju tempat berikutnya. 

Kemanakah kami selanjutnya ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Tenang. Belom sampai. Ini cuma pemandangan pas transit buat ganti bus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Sabar. Dikit lagi. Olahraga sore dulu. Jalan kaki biar betisnya kenceng.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
akhirnya.....sampe jugak !


Hello, Namsan Tower !

Salah satu objek wisata di Seoul yang wajib dikunjungi, terutama kalo lagi sama pasangan. Biar bisa maen gembok-gembokan cinta #ciyee. Well, since the signature icon of this place is the so-called "gembok-gembok cinta", jadilah hamparan gembok-gembok ini menjadi satu-satunya background keren (dan wajib) buat foto.  


dan karena hati semua personil geng #GegabahTrip sudah menyatu dengan erat sejak dulu, jadi kami pun memutuskan untuk ga maen gembok-gembokan lagi. Cukup foto-foto aja. Padahal sik karena ga modal beli gembok. Oh ya, ga perlu bayar loh buat menikmati pemandangan gembok cinta di atas, kecuali kalo kalian kepengen masuk ke observatory desknya, itu kudu beli tiket.

Berhubung kaki rasanya udah mau copot dan perut udah menjerit minta diisi, kami akhirnya membatalkan rencana untuk ke Hangang Park dan langsung menuju destinasi terakhir kami untuk hari ini sebelum balik ke hostel.  


Yak, Myeongdong shopping street...lagi.

BHC Chicken akhirnya menjadi pilihan dinner kami untuk malam ini setelah sempat muter-muter kebingungan mau makan dimana. Surprisingly, it tastes so good !  


Kelar makan, sempat lanjut strolling around bentar sebelum akhirnya gue sama Ocha memilih untuk misah dan mengakhiri perjalanan kami hari ini dengan nyobain Mango dessert di SulBing sambil nungguin Kristi sama Letsa yang lanjut keliling. 


The perfect end to our day.

Begitu balik sampai di hostel, satu-satunya hal yang terlintas di benak gue adalah gue mau buruan mandi terus oles counterpain ! Biar kuat nih melanjutkan perjalanan besok, yang merupakan hari terakhir kami di Seoul.

Soo...see you in the last chapter !

No comments:

Post a Comment

Featured Post

8 Days Trip : Macau - Shenzhen - Hongkong (Prologue)

Liburan bareng ke luar negeri yuk ! Ide yang tercetus saat lagi mumet selama peak season tahun lalu. Berawal dari sanalah, semua persiapan m...